Jumat, 16 Agustus 2019

Ibu Kota Baru, Indonesia Maju! - Sebuah Artikel Harapan untuk Ibu Kota Baru

      Halo, sobat setanah air. Beberapa waktu yang lalu, kita digemparkan dengan adanya wacana pemindahan ibukota baru oleh presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. Joko Widodo. Hal ini dapat dikaitkan dengan keadaan ibu kota Indonesia sekarang yang sudah tidak memadai lagi. Permukaan tanah semakin menurun, kemacetan di mana-mana, polusi menghadang, tidak dipungkiri lagi bahwa Indonesia benar-benar di dalam keadaan yang sangat tidak menguntungkan. Sekarang, apa harapan saya dengan dipindahkannya ibu kota Indonesia ke wilayah lain?

1. Udara Jakarta Bersih Kembali
   Udara sebagai salah satu komponen terpenting di dalam kehidupan sangat dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup, terutama manusia. Udara yang bersih  cenderung menyehatkan dan yang paling dibutuhkan. Beberapa tahun belakangan, DKI Jakarta  selalu mengalami polusi udara yang disebabkan oleh banyak faktor sehingga tidak baik untuk orang-orang di sekitarnya. Saya harap dengan adanya pemindahan ibu kota dapat membuat udara Jakarta bersih kembali dan tidak hanya bertahan secara temporal.

2. Kepadatan Penduduk Dapat Diatasi
   Sebagai informasi, penduduk Indonesia 57% bermukim di Pulau Jawa. Laju urbanisasi yang tinggi, menyebabkan banyak yang berpindah ke ibu kota dengan alasan ingin mencari nafkah. Namun, faktanya hal tersebut cenderung membuat Jakarta sebagai ibu kota mengalami peningkatan jumlah penduduk dan akibatnya padat akan penduduk saja. Hal ini dapat memicu jumlah pemukiman kumuh dan jumlah pengangguran yang tidak terkendali. Saya berharap agar kepadatan penduduk dapat diatasi dan terjadi pemerataan ekonomi secara berkala dengan terealisasinya pemindahan ibu kota.

3. Infrastruktur Merata
   Siapa yang tidak ingin wilayahnya memiliki infrastruktur yang baik? Infrastruktur menunjukkan kemajuan suatu wilayah. Namun, di Indonesia pembangunan infrastruktur hanya terpusat ke ibu kota (DKI Jakarta) sedangkan wilayah-wilayah lain pembangunan infrastruktur tidak terlaksana secara merata. Harapan saya, pemerintah dapat memindahkan ibu kota ke tempat yang infrastrukturnya terbilang kurang maju dibandingkan wilayah-wilayah lain dan diputuskan melalui pengkajian lebih lanjut. Dengan begitu infrastruktur akan dapat dibangun secara merata dan Indonesia dapat menjadi negara yang lebih maju kemudian.

  Ayo, Indonesia! Kita bisa!

Sabtu, 09 September 2017

Dasar

“Segala sesuatu itu pasti dimulai dari dasar. Mau dari nol ataupun tidak. Satu hak terpenting, bagaimana kita menyikapinya. Hidup perlu dasar, belajar perlu dasar, bahkan hal yang ga penting-penting amat ada dasarnya. Lalu, apa hal  yang tidak memiliki dasar? Jelas, sesuatu yang tidak pernah terjadi adalah jawabannya.
   Ketika kita meremehkannya, kita juga harus siap diremehkan secara terang-terangan. Seseorang berkata, ada dasarnya. Pemahaman terhadap sesuatu adalah dasar.”

   “Jadi, kunci utama untuk menghadapi segala sesuatu adalah dengan mengetahui dasar. Mau hasinya jelek, baik, ataupun lebih dari yang kita inginkan, itu semua karena kita sendiri. Ketika kita telah menganggap bahwa hal itu sepele, kita juga akan disepelekan.
    Tak perlu canggung, hidup memang seperti itu. Kita yang memerankannya. Apabila dasar ada di tangan kita, kesuksesan juga ada di tangan kita."

-9 September 2017
   

Senin, 12 Juni 2017

First Attempt, Learn New Language

Saluton, kiel vi fartas?
Hai, apa kabar?
Aku harap kalian baik-baik saja.

Jadi, kali ini aku akan membagikan pengalamanku tentang mempelajari bahasa baru. Mungkin, bahasa ini kurang dikenali oleh masyarakat luas, terlebih lagi masyarakat yang tidak mengenali bahasa secara luas.
Bahasa yang kumaksud adalah Esperanto. Tentu, akan ada banyak pertanyaan tentang itu. Apa itu Esperanto? Dari mana itu berasal? Bagaimana sejarahnya? So, just check these facts out!

Bahasa Esperanto dikembangkan pada 1877–1885 oleh L.L. Zamenhof. Setelah sekitar sepuluh tahun perkembangannya, pada 26 Juli 1887 dia menerbitkan Unua Libro, tata bahasa pertama dari Esperanto, di Rusia, diikuti oleh versi dari beberapa bahasa lain dari tahun 1887 sampai 1889. Jumlah penuturnya berkembang pada dekade dekade selanjutnya, pada awalnya sebagian besar hanya di Kerajaan Rusia dan Eropa Timur, lalu merambah ke Eropa Barat dan lalu ke Amerika. Pada dekade dekade awal penutur Esperanto biasanya berhubungan satu sama lain melalui majalah dan korespondensi. Pada tahun 1905 Kongress Esperanto Dunia diadakan di Boulogne-sur-Mer, Perancis sejak itu kongress dunia diadakan setiap tahun kecuali ketika perang dunia.

Kata 'Esperanto' sendiri berarti "seseorang yang berharap" di dalam bahasa Esperanto. Kata tersebut digunakan oleh Zamenhof sebagai pseudonim buku pertamanya. Lambat laun istilah tersebut digunakan untuk menyebut bahasa itu sendiri. (Copyright: Wikipedia)

Dari fakta-fakta yang telah tertulis di atas, ada beberapa poin yang dapat kita ambil.

Pertama, bahasa ini bukanlah bahasa yang telah ada sejak dahulu, layaknya Inggris, Jerman, dan lain-lain. Jadi, bahasa ini merupakan bahasa ibu. Kedua, bahasa ini dikembangkan oleh L.L Zamenhof selama kurang lebih 10 tahun ー wow! Ketiga, bahasa ini terhubung melalui majalah atau korespondensi. Keempat, Esperanto sendiri berarti "seseorang yang sedang berharap".

Sekarang, Bahasa Esperanto merupakan bahasa yang cukup bergengsi. Karena, penuturnya sekitar 2 juta orang di seluruh dunia.
Selain itu, bahasa ini merupakan bahasa yang sangat mudah untuk dipelajari.

Aku mempelajari bahasa ini sekitar 2 hari, dengan tekad kuat untuk belajar di kala libur;daripada buang-buang waktu. Bahasa ini dari segi tata bahasa, kosakata, dan pola penulisan, menurutku tidak terlalu sulit karena ini sangat sederhana, tetapi terstruktur. Bahasa ini juga tidak sesulit Bahasa Inggris FYI!

So, what are you looking for? Just learn this language and you will be standing on the top! Bonšancon!

Rabu, 07 Juni 2017

Trying

For the first time, I knew that we must try. Trying is the best way to measure how far our struggle is. I think it's hard to do for, but I am sure it'll produce something better at the right time. Because, God will never betray what His servants want.

Fall for many times, and stand up bravely. That's what the right way. Giving up will never make everything better than before. Yeah, I knew it right.

I've experienced the terrible events, and giving up then. Sometimes, it makes me thinking. Why I didn't tryー How weak I am. It couldn't be explained easily***

But, from all those things.... I learned something, I learned something that can make my life better, even change. Whatever you've faced, whatever you've done, couldn't be happened easily except you are praying and leaving it to Godー everything

Never give up, always try. Just like the proverb said, "Fall seven times, stand up eight", God loves it so much. Don't forget to pray too. Experience is the best teacher. Learn from it!

Sabtu, 03 Juni 2017

Dua Gagal, Lebih Kecewa

Tanggal itu, hari itu, dan waktu itu merupakan momentum yang sungguh mengecewakan bagiku. Sudah kuduga, tetapi tetap kutangguh. Nilai 'objektif' yang semata hanya menjadi acuan, membuatku tak dapat berkata apa-apa. Apa yang salah denganku? Apakah aku memiliki banyak dosa? Apakah aku memang tidak pantas?

Ya, sejak saat itu aku seperti bukan apa-apa. Orang lain, yang mungkin lebih kupercayai menganggapku seakan tidak ada. Kejelianku tidak lagi menjadi hal yang pantas dipercayai mereka. Keberuntungan berada pada mereka yang beruntung, sangat beruntung.

Namun, aku tahu. Di balik semua ini, pasti ada hikmahnya. Aku percaya bahwa Tuhanku menyayangiku, dan Dia sedang merencanakan sesuatu yang lebih baik untukku. Aku harus berusaha. Aku tidak akan menyerah. Terus pandang ke depan, menjadikan segala sesuatu sebagai pelajaran, karena aku tidak lemah.

Minggu, 14 Mei 2017

Dua Pilihan

  Apabila kalian berada di dalam situasi sulit dan yang kalian miliki hanyalah dua pilihan, apa yang akan kalian lakukan?
  
“Hidup memiliki banyak pilihan, mau itu mudah ataupun sulit selagi kita bisa mengatasinya. Namun, yang ku miliki sekarang hanyalah dua pilihan. Walaupun itu sangat membingungkan diriku, tetapi ku tetap akan berpegang teguh terhadap pilihan yang telah ku pilih.”
  
“Ya, itu memang sulit
   Sulit sekali
 Mengalahkan pertanyaan tersulit
Walau ini bukanlah suatu pertanyaan
Melainkan suatu pernyataan”
    
  Menjadi pria hebat yang mendapatkan cinta, atau bocah cerdas yang menunggu kesuksesan dan mendapat cinta. Itu sulit, kan?
  
 “Banyak orang menganggap bahwa seseorang yang tidak membutuhkan cinta itu munafik. Namun, mau apalagi karena diriku ingin taat kepadaNya dan mewujudkan seluruh ambisi konyolku terlebih dahulu sebelum mendapatkan itu.”
  
 “Yang ku tahu, bahwa aku hanya ingin menjadi seseorang yang mampu mengatakan ‘ya’ ataupun ‘tidak’ tanpa suatu pengecualian. Keberanian akan membawaku ke dalam kesuksesan dan kesuksesan akan memberiku ‘cinta’, singkatnya.
  
 “Dalam segenap hati, ku mohon. Hati, marilah kita saling berkesinambungan dalam mewujudkan seluruh hal itu. Tambahan dariku, ku mohon bahwa engkau dapat melawan keegoisan dan kelemahanku.”

  
“Semoga kekonyolan yang ku lakukan saat ini dapat menjadi suatu hal bermanfaat di suatu hari.”

Kamis, 13 April 2017

Kenanganku, Kenanganmu Juga

“Sudah memasuki bulan April, di mana murid SMP sedang sibuk-sibuknya dalam mempersiapkan USBN dan UN. Lalu, ada murid SMA/K yang sedang berkutat dengan buku demi menghadapi USBN dan UN yang berada di depan mata. Kemudian, aku? Ya, hanya seorang murid SMP yang menunggu buku tersedia di meja dan materi-materi yang akan digerogoti oleh ingatanku. Namun, ini bukan tentang aku, tetapi tentang kita.”

“Hari demi hari, waktu demi waktu, terus berulang. Hidup memang begini, tetapi kita harus menantangnya. Lemah kuat bukanlah masalah, kesiapan kita yang utama. Di waktu ini, di mana kita berada di puncak-puncak ‘remaja’, dan akan beranjak dewasa. Menghabiskan berpuluh-puluh materi demi menghasilkan sebuah materi. Hubungan timbal balik pun terjadi.”

“Berbagai hal dihadapi, Tryout, UTS, UAS, dan masih banyak lagi. Namun, bukankah itu akan menjadi suatu pelajaran berarti di masa-masa remaja ini? Tanpa semua ini, mungkin kita semua akan dicap sebagai semburat kekejaman globalisasi. Ya, itu mungkin saja tidak terjadi, bak Ko Ching Teng, “lihat saja, mungkin 10 tahun lagi tanpa mengingat log hidupku tidak apa-apa”, katanya.”

“Namun, jadikanlah semua itu sebagai kenangan terindah. Masa-masa 3 tahun ini tidak akan mudah terhapus oleh ingatan. Masa-masa sulitnya beradaptasi, mencari teman baru, belajar dengan cara sedikit berbeda dari sebelumnya, tentu masih banyak lagi. Kata orang-orang, masa-masa SMP itu adalah masa di mana kita lagi ‘nakalnya’. Namun, apabila otak selaras dengan hati, tidak masalah. Masalah adalah ketika otak selaras dengan ego.”

“Di SMP, kita dipertemukan dengan banyak hal, guru-guru, teman-teman, pemandangan baru, dan lainnya. Belajar selama 8 jam sehari, ditambah dengan PR, merupakan masalah bagi segelintir murid yang hanya menjalani sebuah ‘rutinitas’.  Juga dengan ‘pacaran’, hal yang sudah tidak tabu di masa ini. Mulai dari yang kenalan di ‘medsos’, terang-terangan, dan masih banyak lagi. Ada juga yang mengeluh karena tidak memiliki pacar, lucu sekali.”

“Belajar bersama dengan guru yang berbeda. Mulai dari guru yang baik, jenius, dan sebagainya. Mem-bully orang lain yang tidak sebanding, bagaikan harimau dan rusa. Merusak fasilitas sekolah. Semoga hal-hal tersebut bukanlah bagian dari kita.”

“Sementara itu, sebentar lagi, kita akan menghadapi tantangan besar. Tantangan di mana kedewasaan diuji, proses perubahan pola fikir, dan pengembangan diri. Melalui ujian yang hanya berlangsung kurang lebih seminggu, dapat menentukan kualitas diri kita. Namun, yang terpenting kita akan terpisah di jenjang selanjutnya. Mungkin masih dapat bersama.”

“Jadikan masa-masa 3 tahun di SMP ini sebagai pelajaran berharga. Karena kita tidak selamanya menjadi seperti ini. Semoga kenangan yang telah kita lewati ini menjadi kisah klasik di masa depan.”


-Yoga Syahputra.