Senin, 12 Juni 2017

First Attempt, Learn New Language

Saluton, kiel vi fartas?
Hai, apa kabar?
Aku harap kalian baik-baik saja.

Jadi, kali ini aku akan membagikan pengalamanku tentang mempelajari bahasa baru. Mungkin, bahasa ini kurang dikenali oleh masyarakat luas, terlebih lagi masyarakat yang tidak mengenali bahasa secara luas.
Bahasa yang kumaksud adalah Esperanto. Tentu, akan ada banyak pertanyaan tentang itu. Apa itu Esperanto? Dari mana itu berasal? Bagaimana sejarahnya? So, just check these facts out!

Bahasa Esperanto dikembangkan pada 1877–1885 oleh L.L. Zamenhof. Setelah sekitar sepuluh tahun perkembangannya, pada 26 Juli 1887 dia menerbitkan Unua Libro, tata bahasa pertama dari Esperanto, di Rusia, diikuti oleh versi dari beberapa bahasa lain dari tahun 1887 sampai 1889. Jumlah penuturnya berkembang pada dekade dekade selanjutnya, pada awalnya sebagian besar hanya di Kerajaan Rusia dan Eropa Timur, lalu merambah ke Eropa Barat dan lalu ke Amerika. Pada dekade dekade awal penutur Esperanto biasanya berhubungan satu sama lain melalui majalah dan korespondensi. Pada tahun 1905 Kongress Esperanto Dunia diadakan di Boulogne-sur-Mer, Perancis sejak itu kongress dunia diadakan setiap tahun kecuali ketika perang dunia.

Kata 'Esperanto' sendiri berarti "seseorang yang berharap" di dalam bahasa Esperanto. Kata tersebut digunakan oleh Zamenhof sebagai pseudonim buku pertamanya. Lambat laun istilah tersebut digunakan untuk menyebut bahasa itu sendiri. (Copyright: Wikipedia)

Dari fakta-fakta yang telah tertulis di atas, ada beberapa poin yang dapat kita ambil.

Pertama, bahasa ini bukanlah bahasa yang telah ada sejak dahulu, layaknya Inggris, Jerman, dan lain-lain. Jadi, bahasa ini merupakan bahasa ibu. Kedua, bahasa ini dikembangkan oleh L.L Zamenhof selama kurang lebih 10 tahun ー wow! Ketiga, bahasa ini terhubung melalui majalah atau korespondensi. Keempat, Esperanto sendiri berarti "seseorang yang sedang berharap".

Sekarang, Bahasa Esperanto merupakan bahasa yang cukup bergengsi. Karena, penuturnya sekitar 2 juta orang di seluruh dunia.
Selain itu, bahasa ini merupakan bahasa yang sangat mudah untuk dipelajari.

Aku mempelajari bahasa ini sekitar 2 hari, dengan tekad kuat untuk belajar di kala libur;daripada buang-buang waktu. Bahasa ini dari segi tata bahasa, kosakata, dan pola penulisan, menurutku tidak terlalu sulit karena ini sangat sederhana, tetapi terstruktur. Bahasa ini juga tidak sesulit Bahasa Inggris FYI!

So, what are you looking for? Just learn this language and you will be standing on the top! Bonšancon!

0 komentar:

Posting Komentar